Potret pojok jalanan
Melihatnya bagai
melihat diri yang….
-tak sanggup
diungkapkan
Tangisnya bagai Guntur
yang…
-tak sekedar memecah
gendang telinga
Sungguh tak rela, tak
tega
Menatap raut mimik
tubuhnya
Bibir sumbing
Kaki pincang
Lumpuh layu
Menggores nestapa di
sela sengal dada
Mereka perlu kasih
Sumber:
Antologi Puisi Bengkel Sastra Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar