Syaikh
Fath al-Mausily menceritakan, “Suatu ketika, aku melihat seorang anak laki-laki
yang berjalan di hutan. Tampaknya ia sedang mengucapkan kata-kata. Lalu aku
menyalaminya dan ia menjawab salamku. Aku pun bertanya, “Hendak pergi ke mana
engkau?” “Ke rumah Allah (Makkah),”jawabnya. Aku bertanya lagi, “Apa yang
engkau ucapkan?” Aku membaca Al-Qur’an,” ia menjawab. Aku berkata lagi, “Umurmu
masih sangat muda, engkau belum berkewajiban melakukannya.”
Ia
menjawab, “Aku telah menyaksikan bahwa kematian menghampiri anak-anak yang
lebih muda dariku, sehingga aku harus bersiap-siap kalau-kalau kematian
menghampiriku. “Aku merasa takjub dan berkomentar, “langkahmu kecil, padahal
perjalanan masih jauh. “Ia menjawab, “Tugasku hanyalah melangkahkan kakiku,
sedangkan tanggung jawab untuk sampai ke tujuan di tangan Allah.” Aku terus
bertanya, “Manakah bekalmu dan tungganganmu?” Ia menjawab, “Bekalku adalah
yakin, dan kendaraanku adalah kakiku ini.” Aku menjelaskan, “Yang aku tanyakan
adalah tentang makanan dan minuman.”
Ia
menjawab, “Wahai Syaikh, jika seseorang memanggilmu ke rumahnya, apakah pantas
jika engkau membawa makanan sendiri?” Aku menjawab,”Aku menjawab, “Tentu
tidak.” “Demikian pula, Tuhanku telah mengundang hamba-Nya ke rumah-Nya, sehingga
karena lemahnya kenyakinanmu, maka engkau masih membawa bekal.” Apakah mungkin
Allah akan menyengsarakanmu?” “Tidak mungkin, “Aku menjawab. Kemudian anak itu
pergi. Beberapa lama kemudian, aku melihat ia sudah ada di Makkah. Ia
mendekatiku dan bertanya, “Wahai Syaikh, apakah keyakinanmu masih lemah?”
- قَالَ : مَنْ
صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
Rasulullah
bersabda: “Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali, Allah akan memberikan balasan
shalawat kepadanya sepuluh kali.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar